-- Naluri Nurani Mujahid --

Kuhadapkan wajahku ke Kiblatmu...Menangisi selaut Dosa-dosaku...Ku Sujud Ke Lantai Bumi Cintamu,mengalir Titisan Airmataku...Ku Didik Naluri Cintaku,Mengerang Sakitnya Hatiku...Ku Pasrah KetentuanMu,menjadi Pegangan Aqidahku...Ku biar Diriku Lena,biarlah Diribaan Cinta & Kasih sayangMU...Jadikanlah Aku,Keluargaku,Sahabat-sahabatku AHLI SYURGAMU...Selamanya Diriku akan menangis,Mengharap Belas Kasihanmu...Hinggalah Tangisanku Berhenti...Dipangkuan KeredhaanMU (T_T)

Di copy dr Keluarga Ukhuwwah Islamiah utk sharing... =)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR. Tirmidzi [1633]).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1338]).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah selain dua jenis tetesan air dan dua bekas [pada tubuh]; yaitu tetesan air mata karena perasaan takut kepada Allah, dan tetesan darah yang mengalir karena berjuang [berjihad] di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas/luka pada tubuh yang terjadi akibat bertempur di jalan Allah dan bekas pada tubuh yang terjadi karena mengerjakan salah satu kewajiban yang diberikan oleh Allah.” (HR. Tirmidzi [1669] disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1363])

Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan, “Sungguh, menangis karena takut kepada Allah itu jauh lebih aku sukai daripada berinfak uang seribu dinar!”.

Ka’ab bin al-Ahbar rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya mengalirnya air mataku sehingga membasahi kedua pipiku karena takut kepada Allah itu lebih aku sukai daripada aku berinfak emas yang besarnya seukuran tubuhku.”

Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan; suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.” (HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800]).

Dari Ubaidullah bin Umair rahimahullah, suatu saat dia pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu’anha, “Kabarkanlah kepada kami tentang sesuatu yang pernah engkau lihat yang paling membuatmu kagum pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Maka ‘Asiyah pun terdiam lalu mengatakan, “Pada suatu malam, beliau (nabi) berkata, ‘Wahai Aisyah, biarkanlah malam ini aku sendirian untuk beribadah kepada Rabbku.’ Maka aku katakan, ‘Demi Allah, sesungguhnya saya sangat senang dekat dengan anda. Namun saya juga merasa senang apa yang membuat anda senang.’ Aisyah menceritakan, ‘Kemudian beliau bangkit lalu bersuci dan kemudian mengerjakan shalat.’ Aisyah berkata, ‘Beliau terus menerus menangis sampai-sampai basahlah bagian depan pakaian beliau!’. Aisyah mengatakan, ‘Ketika beliau duduk [dalam shalat] maka beliau masih terus menangis sampai-sampai jenggotnya pun basah oleh air mata!’. Aisyah melanjutkan, ‘Kemudian beliau terus menangis sampai-sampai tanah [tempat beliau shalat] pun menjadi ikut basah [karena tetesan air mata]!”. Lalu datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan shalat (Subuh). Ketika dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, Bilal pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu maupun yang akan datang?!’. Maka Nabi pun menjawab, ‘Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?! Sesungguhnya tadi malam telah turun sebuah ayat kepadaku, sungguh celaka orang yang tidak membacanya dan tidak merenungi kandungannya! Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi….dst sampai selesai” (QS. Ali Imran : 190).” (HR. Ibnu Hiban [2/386] dan selainnya. Disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih at-Targhib [1468] dan ash-Shahihah [68]).

Mu’adz radhiyallahu’anhu pun suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”.

al-Hasan al-Bashri rahimahullah pun pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi.”

Abu Musa al-Asya’ri radhiyallahu’anhu suatu ketika memberikan khutbah di Bashrah, dan di dalam khutbahnya dia bercerita tentang neraka. Maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya membasahi mimbar! Dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun menangis dengan tangisan yang amat dalam.

Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menangis pada saat sakitnya [menjelang ajal]. Maka ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?!”. Maka beliau menjawab, “Aku bukan menangis gara-gara dunia kalian [yang akan kutinggalkan] ini. Namun, aku menangis karena jauhnya perjalanan yang akan aku lalui sedangkan bekalku teramat sedikit, sementara bisa jadi nanti sore aku harus mendaki jalan ke surga atau neraka, dan aku tidak tahu akan ke manakah digiring diriku nanti?”.

Suatu malam al-Hasan al-Bashri rahimahullah terbangun dari tidurnya lalu menangis sampai-sampai tangisannya membuat segenap penghuni rumah kaget dan terbangun. Maka mereka pun bertanya mengenai keadaan dirinya, dia menjawab, “Aku teringat akan sebuah dosaku, maka aku pun menangis.”

Kalau al-Hasan al-Bashri saja menangis sedemikian keras karena satu dosa yang diperbuatnya, lalu bagaimanakah lagi dengan orang yang mengingat bahwa jumlah dosanya tidak dapat lagi dihitung dengan jari tangan dan jari kaki? Laa haula wa laa quwwata illa billah! Alangkah jauhnya akhlak kita dibandingkan dengan akhlak para salafush shalih? Beginikah seorang salafi, wahai saudaraku? Tidakkah dosamu membuatmu menangis dan bertaubat kepada Rabbmu? “Apakah mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan meminta ampunan kepada-Nya? Sementara Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (lihat QS. al-Maa’idah : 74).

Moga bermanfaat , dan Moga bisa menangis di tengah malam dikala orang tertidur lelap , sedangkan kita berlinang air mata memohon ampunan-Nya ..aamiin.

0 comments:

Post a Comment

Nikah MengHALALkannya...

Ingatan KeinsafanKU

Ingatan KeinsafanKU

Pertubuhan IKRAM Malaysia

Pertubuhan IKRAM Malaysia

Keluarga Da'wah

Keluarga Da'wah

Maratib Amal

Maratib Amal

About this blog

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang...

Alhamdulillahi Rabbil 'alamin...Kesyukuran yang tidak terhingga dipanjatkan kpd Allah dpt mengizinkan Blog ini dilancar dan digunakan sebaik mungkin dgn bantuan Ikhwah...

Pertamanya tujuan blog ini dilancarkan adalah utk Tujuan Da'wah Yang mengikuti arus zaman, Semoga allah terima niat ikhlas ini...Juga adalah utk cuba belajar meningkatkan prestasi Diri agar terus termotivasi dan bersemangat utk teruskan 'amal qawiy ini(moga terus thabat)...Selain itu dapat menambahkah Tsaqafah padi diri juga buat santapan dan Qudwah Buat Pewaris "naluri Nurani Mujahid"... Moga Tiadak Jemu meneruskan usaha-usaha Da'wah hinga ke akhirnya dgn kefahaman yang jelas dan soleh... Wallahu 'alam... Terimalah Dariku Ya Allah..."ERTI HIDUP UTK MENSYUKURI"...

Teman seperjuangan

Welcome My Brothers & Sisters

Welcome My Brothers & Sisters

Berpeganglah Pada Quran & Sunnah Agar Tidak sesat selamanya..

Berpeganglah Pada Quran & Sunnah Agar Tidak sesat selamanya..

Senantiasa Ruku' & Sujud Pd Allah

Senantiasa Ruku' & Sujud Pd Allah

Mengingati Allah Itu Dihati

Mengingati Allah Itu Dihati

Ibu Mithali

Ibu Mithali

Sentuhan Seorang Ayah

Sentuhan Seorang Ayah

kawan-kawan

  • http://ii.islam.gov.my/hadith/hadith.asp
  • http://akramhadi.blogspot.com
  • http://kdpetalingperkongsian.blogspot.com
  • http://k-budu.blogspot.com
  • http://karisma-uiam.blogspot.com
  • http://fatahensem.blogspot.com/

Masa Lapang Sebelum Sibuk

Nikahlah...Nikahlah...Nikahlah... (^ ^,)

Nikahlah...Nikahlah...Nikahlah... (^ ^,)

Antara Semalam dan Hari Ini

Allahumma Yansurna.. (T _ T)

Allahumma Yansurna.. (T _ T)

Hijrah Jadikan Pengajaran

Ahlan Wasahlan Wamarhaban Bikum

free hit counter

Senyumlah... :)


ShoutMix chat widget

Aku Cinta Palestine (Info Terkini)

Silakan Jalan Dulu...Sabar Dlm Kehidupan... =)

Followers

About Me

My photo
seorg yg cukup tegas. open minded dlm perkara yg tak melanggar syara'.suka berkawan dgn semau orang. aku juga insan lemah yg masih bertatih didunia,sgt bnyk kelemahan & kesilapan yg telah aku lakukan... Bapa Noor bin Dollah, Wan HAsmoh bt Wan Mahmood, Anak ke-2 drp 8org adik-beradik,Nurnadilah,Nurdiana,Nurnadia,Mohd Hafiz,Mohd Solihin,Mohd Al-Muntaqim,Mohd Yusof, Belajar di Maahad Ahmadi Tanah Merah, Sek. Men. Keb. Tanah Merah(1), Matrikulasi Pulau Pinang, Diploma Pusat Perubatan Universiti Malaya. Bekerja sebagai Radiographer Di PPUM. Pelajar dalam Sarjana Muda Sains (FIZIK) di USM.